Pastor OFM Hilang Kontak Setelah Dijemput Pasukan Bersenjata

 

Pastor Dhiya Aziz OFM
Pastor Dhiya Aziz OFM

Floresa.co – Pastor Dhiya Aziz OFM, imam fransiskan asal Irak yang bertugas di Suriah dilaporkan hilang kontak, setelah dijemput pasukan bersenjata akhir pekan lalu.

Imam itu sedang berkarya di Kustodi Tanah Suci sebagai Pastor Paroki di Yacoubieh, yang masuk Kabupaten Jisr al Chougour, Provinsi Idlib, Suriah.

Kabar terakhir yang diketahui pihak Kustodi Tanah Suci, ia dijemput pada Sabtu, 4 Juli lalu oleh beberapa anggota milisi dari pasukan bersenjata yang tidak dikenal, yang kemungkinan besar ada kaitannya dengan Jahbat al-Nusra.

Mereka datang dan membawanya pergi untuk dialog singkat dengan Emir (penguasa) setempat.

“Sejak saat itu kita tidak lagi dapat berhubungan dengan Pastor Aziz dan tidak dapat melacak keberadaannya hingga kini. Kami sedang berupaya melakukan banyak hal untuk mengetahui lokasi ia ditahan dan berusaha menawarkan jaminan agar ia bisa bebas,” demikian pernyataan resmi pihak Kustodi Tanah Suci.

Katoliknews.com yang mengutip Aletheia.com melaporkan, kabar terkait hilangnya pastor ini sudah dikonfirmasi oleh Uskup Agung Aleppo, Mgr Jean-Clement Jeanbart.

“Menyedihkan sekali bahwa penculikan terjadi,” katanya dalam email kepada Aletheia.com.

“Marilah kita berdoa agar kita bisa membebaskan Pastor Aziz sesegera mungkin,”.

Kantor berita Fides melaporkan bahwa, setelah Pastor Aziz menghilang, dua anggota militan sempat mendatangi paroki tempat imam itu bertugas, untuk mengambil obat diabetes Pastor Aziz.

Hal ini menimbulkan harapan bahwa ada indikasi Pastor Aziz masih hidup.

Kustodi Fransiskan mengatakan bahwa meski tempat tugas Pastor Aziz sangat membahayakan dalam beberapa tahun belakangan sejak berada di bawah kontrol Jahbat al-Nusra, namun Pastor Aziz telah secara sukarela bekerja di daerah itu.

Fides menulis bahwa, Pastor Aziz mengambil jarak dari isu politik dan militer terkait konflik Suriah dan memilih fokus pada pelayanan parokial dan membantu pengungsi Muslim yang mendatangi kampung-kampung umat Kristen.

Pastor Aziz lahir di Mosul pada 1974. Ia studi keperawatan sebelum masuk biara, demikian keterangan pihak Kustodi Tanah Suci.

Ia bertugas di Mesir pada 2003-2010, di mana kemudian ia diutus ke Amman, lalu kemudian ke Lattakia, Suriah.

Pastor Aziz bukanlah imam pertama yang diculik oleh militan.

Sebelumnya pada Oktober tahun lalu, Jahbat al-Nusra menculik Pastor Hanna Jallouf OFM yang bertugas di Gereja Santo Yosef, dekat Knayeh bersama beberapa umat paroki.

Namun, mereka semua dibebaskan beberapa hari kemudian.

Pada Juni 2013, Fransiskan lain dari tempat tugas Pastor Aziz yaitu Pastor  Francois Murad OFM diculik dan dibunuh.

Sementara pada pada 2014, seorang Jesuit asal Belanda, Pastor Frans van der Lugt SJ yang bertugas di Suriah selama lebih dari 40 tahun dibunuh di Homs.

Ancaman terus datang dan menghantui orang-orang Kristen, mengingat militan juga menyasar umat biasa.

Pada Februari lalu misalnya, ISIS menculik sekitar 90 orang Kristen dari kampung-kampung di Suriah bagian utara. Beberapa dilaporkan masih hilang hingga kini. (Ari D/Floresa)

 

spot_img
spot_img

Artikel Terkini