Sakit Saraf, Gubernur NTT Jalani Perawatan Intensif di Surabaya

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya

Floresa.co – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya tengah menjalani perawatan intensif karena menderita sakit saraf, di Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

“Gubernur mengeluh sakit sejak 30 Juni 2015 dan sempat menjalani perawatan di Kupang. Namun peralatan kurang memadai sehingga dirujuk ke Surabaya,” kata Beny Litelnoni, Wakil Gubernur NTT saat rapat paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah NTT, sebagaimana dilansir Tempo.co, Senin, (6/7/2015).

Pada tanggal 30 Juni 2015, kata Beny, Gubernur mengeluh sakit sehingga membutuhkan perawatan dokter. Pada 1 Juli 2015, dia kembali mengalami keluhan yang sama sehingga dilakukan pemeriksaan laboratorium.

“Pada 2 Juli 2015, terjadi keluhan serupa sehingga dilanjutkan dengan pengobatan dan fisioterapi oleh dokter ahli saraf dari RSUD Johannes Kupang,” ujarnya

Dari hasil pemeriksaan serta analisis berdasarkan keluhan itu, menurut Beny, diputuskan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta menyeluruh dan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Sebab, peralatan medis di Kupang tidak mendukung untuk penanganan kesehatan Gubernur.

Pada 3 Juli 2015, Gubernur Lebu Raya dirujuk ke RSUD Soetomo untuk ditangani tim dokter ahli. Dia mendapatkan perawatan intensif berdasarkan keluhan yang dirasakan. Setelah analisis terhadap hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa kondisi saraf Gubernur dalam keadaan baik. Namun tim dokter menyarankan untuk beristirahat beberapa hari sambil dilakukan evaluasi.

Terkesan Disembunyikan

Seperti dilansir Tempo.co, sakit Gubernur NTT ini terkesan seolah disembunyikan. Informasi yang dihimpun menyebutkan pemberangkatan ke Surabaya melalui Bandara El Tari, Kupang, dilakukan secara rahasia pada Jumat, 3 Juli 2015, sekitar pukul 02.00 Wita. Saat tiba di Bandara El Tari, Kupang, Gubernur terlihat menggunakan kursi roda.

Kepala Dinas Kesehatan NTT, Stef Bria Seran menyatakan gubernur dalam keadaan sehat dan hanya kelelahan tapi bakal dirujuk keluar dari NTT.

“Gubernur dalam keadaan baik hari ini. Hanya kelelahan,”jelasnya sebagaimana dilansir Timor Express (Timex), Jumat (3/7/2015).

Menurutnya, dia sedang mengkoordinir tim dokter untuk memberikan perawatan atau pelayanan yang terbaik kepada pimpinannya itu.

Sambil memberi keyakinan bahwa dirinya sedang duduk di samping gubernur di Rumah Jabatan Gubernur, Stef memastikan gubernur dalam keadaan baik.

“Biar supaya beliau jangan ragu menjalankan aktivitas seperti biasa. Tapi beliau saat ini sehat dan bisa telpon. Bisa jalan. Hanya yang namanya manusia, pasti bisa lelah, bisa capek, bisa mengantuk dan bisa juga sakit. itu wajar. Kalau lelah ya istirahat,”tandasnya lagi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Fransiskus Salem juga yang meminta Timex untuk menegaskan, gubernur dalam kondisi baik dan kemungkinan bisa menjalankan tugas hari ini (3/7, red). Namun setelah beberapa kali dimintai penjelasan, Frans Salem meminta Timex untuk mengkonfirmasi ke Kadis Kesehatan NTT, Stef Bria Seran.

Sementara Kepala Biro Humas Setda NTT, Lambert Ibi Riti membantah pemberitaan media Kamis (2/7) terkait kondisi kesehatan gubernur. Menurut Lambert, dirinya hanya menjelaskan bahwa gubernur hanya kecapaian dan butuh istirahat. Bahkan Lambert memastikan bahwa gubernur akan kembali melaksanakan tugas dan menghadiri rapat paripurna di DPRD NTT.

Faktanya, gubernur tidak hadir dalam rapat paripurna tersebut dan hanya diwakili Wakil Gubernur, Benny Litelnoni.

Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno menegaskan, jika dalam waktu satu minggu gubernur belum kembali menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah, pihaknya akan mempertanyakan. Pasalnya, hingga sore kemarin, pihaknya belum menerima keterangan resmi terkait alasan ketidak-hadiran gubernur dalam rapat paripurna, Kamis (2/7/).

“Tadi malam (Rabu malam), saya SMS beliau (gubernur), dan beliau jawab bilang tidak bisa hadir di paripurna. Tapi beliau tidak jelaskan apa alasannya dan saya memang tidak tanya juga. Tapi kalau sampai minggu depan dan tidak ada keterangan, kami akan pertanyakan. Gubernur ada di mana dan kondisi seperti apa. Karena ini soal pelayanan kepada masyarakat. Apalagi rakyat kita sedang menghadapi masalah kelaparan dan gizi buruk,”tandas Anwar.

Gubernur sebelumnya dijadwalkan melantik Kepala BNNP, Selasa (30/6) lalu. Namun jadwal pelantikan yang sebelumnya pukul 09:00 diundur ke pukul 10:00 atas permintaan gubernur. Namun kemudian pelantikan diwakilkan oleh wagub. Kegiatan lain yang seharusnya dihadiri gubernur adalah lokakarya Kementerian Kesehatan RI yang berlangsung di Hotel T-More Kupang, Selasa (30/6/).

Agenda besar terakhir adalah kunjungan kerja Menteri Pertanian ke Kualin-TTS, Kamis (2/7). Sebelumnya dijadwalkan Menteri Pertanian didampingi gubernur. Namun, Rabu (1/7) malam, Karo Humas Setda NTT, Lambert Ibi Riti menjelaskan bahwa Menteri Pertanian akan didampingi Wakil Gubernur karena gubernur harus hadir dalam paripurna di DPRD.

Faktanya, gubernur diwakili wakil gubernur dalam rapat paripurna bersama DPRD. Sementara Menteri Pertanian hanya didampingi Kepala Dinas Pertanian NTT dan Bupati TTS. (Armand Suparman/ARS/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini