Bangun Pertanian Organik, Keuskupan Ruteng Kerja Sama dengan Pengusaha Asal Jawa Tengah

Ilustrasi pertanian organik
Ilustrasi pertanian organik

Ruteng, Floresa.co – Dalam rangka memngembangkan pola pertanian organik, Keuskupan Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kerja sama dengan Pengusaha asal Kudus, Jawa Tengah.

Mgr Hubertus Leteng, Pr, Uskup Ruteng dalam acara peresmian ternak caving di Aula Pusat Pastoral (Puspas), Sabtu (4/7/2015) mengatakan, untuk mewujudkan amanat Sinode III Keuskupan Ruteng, Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (KPSE) Keuskupan itu sudah mulai melihat pertanian organik sebagai pilhan pastoral pertanian.

Ia menjelaskan, KPSE sudah menemukan cara terbaik dalam mengembangkan pertanian umatnya yaitu beternak cacing sebagai media penghasil organik.

“Melalui KPSE, keuskupan berjuang menemukan cara terbaik untuk mewujudkan ini. Salah satu pilihannya adalah beternak cacing sebagai media penghasil organik,” kata Mgr Hubert dalam sambutannya.

Yohanes Ginting, utusan dari pengusaha asal Kudus dalam sambutan sebelum menyerahkan cacing secara simbolis kepada pihak Keuskupan Ruteng menjelaskan, pupuk yang dihasilkan oleh cacing ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan produk organik lainnya.

Keunggulan pupuk cacing, kata Yohanes, yaitu mampu menghasilkan hormon tumbuh tanaman dan memberikan daya tahan terhadap penyakit yang menyerang tanaman.

“Unsur-unsur hara sudah pasti ada pada pupuk ini. Dalam cacing ini ada antibiotik yang dihasilkan dari lendir cacing yang akan membunuh semua bakteri yang merusak tanaman,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Romo Beny Jaya Pr, Ketua KPSE Keuskupan Ruteng mengatakan, usai melakukan acara peresmian simbolis, Keuskupan Ruteng kemudian akan memulai kegiatan pengembangan pertanian organik di Mano, Kabupaten Manggarai Timur dan Kuwu, Kabupaten Manggarai.

Di Mano, kata Romo Beny, akan dijadikan sebagai pusat edukasi pertanian. Sementara di Kuwu, akan fokus pada holtukultura yaitu pengembangan kentang.

Selanjutnya, di Nggorang dan Marombok, Kabupaten Manggarai Barat KPSE bersama petani akan mengembangkan pertanian dengan menanam nanas.

“Akhir Juli tau awal Agustus akan dilakukan pelatihan pembuatan pestisida bagi petani-petani utusan setiap paroki,’’ katanya. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini