Paus Fransiskus Bertemu Vladimir Putin

Floresa.co-Paus Fransiskus menerima kunjungan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada hari Rabu (11/06/15) di Vatikan.

Pertemuan ini merupakan kali kedua antara kedua pemimpin tersebut. Pertemuan pertama terjadi pada bulan November 2013, tepat lima bulan sebelum pecah konflik antara Rusia dan Ukraina.

Sebagaimana dilansir dalam TIME, pertemuan tersebut direncanakan membahas hubungan bilateral antara kedua negara tersebut, terutama menyangkut isu-isu sosial sekitar Timur Tengah dan  terkait kelompok minoritas Kristiani di Rusia. Paus Fransiskuslah yang berinisiatif mengadakan dialog itu.

Banyak pihak menilai bahwa sikap Paus Fransiskus sangatlah berani. Pasalnya, sebelumnya belum ada pemimpin Vatikan bertemu pemimpin Rusia. Sejak Rusia menjadi negara ateis selama kurang lebih setengah abad, tidak pernah ada hubungan bilateral.

Kini Paus Fransiskus berencana melakukan hubungan bilateral melalui perjanjian selama lima tahun ke depannya.

Akan tetapi, apakah Paus Fransiskus hanya ingin melakukan hubungan bilateral untuk melindungi komunitas minoritas Kristiani di Rusia?

Sebelum pertemuan tersebut berlangsung, banyak pihak menilai bahwa pertemuan yang terjadi di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina itu adalah keinginan Paus untuk meredakan ketegangan antara kedua negara tersebut.

Karena baru-baru ini Paus sudah menjalankan misi demikian. Ia mendapat pujian dari banyak kalangan lantaran menjadi agen perdamaian bagi US dan Cuba yang sudah berseteru sejak lama. Kedua negara tersebut akhirnya berdamai.

Hanya saja, sejauh ini karateristik kedua persoalan tersebut sangat berbeda. US dan Cuba memang sama-sama ingin berdamai, sedangkan Rusia dan Ukrania belum menunjukkan tanda-tanda mau menyelesaikan konflik berkepanjangan itu.

Sementara itu, sebagaimana dilansir USA Today, Amerika sudah mewanti-wanti Paus agar mengambil sikap tegas dan keras terhadap Rusia. Sedangkan dari otoritas gereja Katolik Ukraina mendesak Paus agar mengecam tindakan Rusia.

Akan tetapi, berdasarkan keterangan pers release setelah pertemuan tertutup itu dikatakan bahwa Paus tidak menuduh pihak mana pun dalam persoalan antara Rusia dan Ukraina. Paus Fransiskus hanya mengharapkan komitmen sepenuh hati dari kedua belah pihak yang bertikai untuk berdamai.

“Tidak ada tudingan apa pun terkait dengan Ukraine, meskipun kekerasan yang berlarut-larut di negara Eropa Timur yang berbatasan dengan Rusia tersebut adalah topik utama diskusi itu” demikian tertulis dalam keterangan pers tersebut.

Pertemuan tertutup tersebut berlangsung selama kurang dari satu jam. Keduanya berbicara dalam bahasa Jerman.(greg/Floresa.co)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini