Di Sekitar Lokasi Tambang Pasir Bondo Rawan Kecelakaan

Baca Juga

Borong, Floresa.co – Pengguna jalan raya Ruteng-Borong mengeluh terkait penambang pasir di Bondo, Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya, di pinggir jalan dekat lokasi penggalian tidak ada tembok penahan.

Medi, sopir travel Borong-Ruteng mengatakan kepada Floresa Kamis (7/5/2015), lokasi tambang pasir yang berada di tikungan juga memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Ia menjelaskan, kendaraan yang melaju kencang dari arah Borong ke Ruteng, bisa-bisa jatuh ke jurang galian pasir tersebut jika ada mobil yang datang dari arah berlawanan .

Persoalan lai,  kata dia, pasir yang digali penambang dengan mengunakan alat berat ditempatkan tidak jauh dari bahun jalan, sehingga kadang terjadi macet di area tersebut.

Dia pun  berharap, Pemda Matim menghentikan sementara aktivitas penambangan pasir atau menyuruh pemilik pasir untuk membuka jalan baru untuk mengambil pasir di areal tersebut.

“Kasihan penguna jalan. Area penambangan pasir sangat dekat dengan jalan raya. Apalagi di area tersebut sudah membentuk jurang yang sangat dalam,” katanya.

“Kendaraan bisa jatuh di areal penambangan ini,” kata Medi.

Kepala Desa Watu Mori, Yohanes Baggung saat dikonfirmasi Floresa,co, mengatakan, pihaknya belum mengeluarkan surat teguran secara resmi kepada pemilik pasir.

Namun, selama ini, kata dia, mereka melakukan pendekatan secara pribadi. Ia meminta agar aktivitas penambangan tidak menggangu jalur lalu lintas.

Sementara itu, saat Floresa.co mengunjungi lokasi penggalian pasir itu, pemilik tambang pasir Alex Tendor sedang tidak ada di lokasi.

Salah seorang penambang yang tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, beberapa bulan lalu pegawai dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Matim, datang ke situ, meminta  agar dibangun tembok penahan.

Pantuan Floresa.co arus keluar masuk kendaraan dari lokasi tambang sangat ramai.

Tampak 2 alat berat sedang menggali dan 3 kendaraan lainya sedang mengantri, bersiap-siap mengangkut pasir.

Di sekitar lokasi, tidak ada papan pemberitauan dari pemilik lahan terkait aktivitas yang dilakukan di situ.

Saat ini, kedalam lubang bekas galian sudah mencapai 6o meter. (Satria/ARL/Floresa)

Terkini