Ketua DPRD Matim: Di Wae Nenda Tidak Cocok Bangun Puskesmas

Benteng Jawa, Floresa.co – Pro dan kontra terkait posisi tempat pembangunan Puskesmas di Desa Golo Lembur Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini terus bergulir.

Ada warga yang menginginkan lokasi Puskesmas yang dalam rencananya akan dibangun tahun 2015 ini harus berada di Kampung Lompong. Ada pula yang menginginkan harus berada di Kampung Wae Nenda.

Kedua kampung tersebut merupakan bagian dari desa Golo Lembur.

Saat dimintai komentar seputar kelayakan tempat pembangunan Puskesmas di daerah Lamba Leda Timur itu, Lucius Modo, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Matim mengatakan, di Wae Nenda tidak cocok dibangun Puskesmas.

Pasalnya, lokasi yang direkomendasikan warga Wae Nenda sangat kecil dan medannya miring. Apalagi tanah tersebut merupakan tanah milik desa dan di lokasi tersebut sudah dibangun kantor desa Golo Lembur.

“Maksud saya tidak bisa dua-duanya (Puskesmas dan Kantor Desa) dibangun di atas lahan yang sama (tanah desa Golo Lembur), karena tanahnya terlalu kecil,” tegas Modo saat dihubungi Floresa.co, Senin (20/5/2014).

Modo mengakui, hal tersebut merupakan pandangan pribadinya usai beberapa waktu lalu ia dan beberapa anggota DPRD Matim memantau lokasi pembangunan Puskesmas tersebut di Wae Nenda.

Walaupun memang keduanya – kantor desa dan Puskesmas – sangat penting karena merupakan tempat untuk pelayanan masyarakat, kata Modo, namun tetap saja pembangunan Puskesmas harus mencari tempat lain selain di Wae Nenda yang berada di atas tanah desa.

“Selagi masyarakat punya kreatifitas untuk mencari tanah lain, saya pikir kita harus hargai. Mereka di sana sudah sediakan tanah untuk membangun Puskesmas tersebut,” ujar Ketua Demokrat Matim itu.

Apalagi, kata dia, pembangunan Puskesmas di sana menjadi tanggung jawab lima desa yang berada di Lamba Leda Timur.

Desa-desa tersebut, antara lain, desa Golo Lembur, Desa Golo Nimbung, Desa Compang Mekar, Desa Lencur dan Desa Compang Necak.

Senada dengan Modo, Robertus Imbi, Kepala Desa Golo Lembur mengatakan, lokasi yang direkomendasikan di Wae Nenda sangat tidak cocok untuk pembangunan Puskesmas.

Apalagi selain berada di atas tanah desa yang berbenturan dengan kantor desa, lokasi tersebut sangat dekat dengan pemukinan warga sehingga tidak ada peluang untuk dikembangkan ke depannya.

Imbi menjelaskan, luas tanah Desa Golo Lembur hanya 93 meter kali 70 meter. Itu pun sebagiannya, sudah dibangun kantor desa.

Berdasarkan pendekatannya selama ini, Imbi menyebutkan, sudah ada tanah yang disediakan warga di seputar SDI Bangka Jari, Kampung Lompong.

Ia pun meyakini tanah yang disediakan masyarakat tersebut sangat luas dan cocok untuk pembangunan puskesmas.

Salah satu persyaratan penyerahan tanah, demikian Imbi menambahkan, harus diberikan secara gratis atau cuma-cuma oleh masyarakat.

“Di Lompong sudah diberikan secara gratis oleh warga,’’ katanya. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini