Pemkab Matim Dinilai Tidak Becus Kelola Website

Website Pemkab Matim
Website Pemkab Matim

Floresa.co – Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim)-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dianggap tidak becus mengelola website, yang membuat mereka menjadi bahan olok-olokan di media sosial Facebook.

Pembicaraan soal website Pemkab Matim ini berawal dari status seorang Facebooker, Franky Perdana, yang menyatakan kekesalan terhadap website itu yang sangat miskin informasi.

“Mencari dokumen dan data tentang pemerintahan Manggarai Timur lewat internet susah sekali,,,..Yang bukan berasal dari sana atau belum pernah ke sana (mencari data dsb) pastinya berpikir Matim itu sangat terpencil sampai internet juga blm ada..,” tulis Franky di akun Facebooknya, Rabu (15/4/2015).

Ia menambahkan, yang kritis mungkin berpikir ada yang disembunyikan tentang penyelenggaraan pemerintahan Matim.

“Bukankah internet mempermudah akses informasi? Atau orang harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk dapat mengaksesnya dengan turun langsung ke sana?,” tulis pemuda asal Matim yang tinggal di Yogyakarta ini.

Namun, ia meragukan bahwa alasannya adalah masalah koneksi internet.

“Anehnya, pengguna medsos di Matim cukup banyak dan rajin mengupdate sesuatu (termasuk juga aparat birokrasinya). Berarti argumentasi tentang koneksi yang lambat dan buruk tidak bisa diterima,” tulisnya.

Ia menambahkan, “Artinya juga, pertama, ada yang tidak menginginkan informasi penyelenggaraan pemerintahan Matim diketahui publik secara luas. di mana akuntabilitas dan transparansi? Kedua, anggaran untuk program-program seperti pengadaan website pemda, dsb, untuk mendorong akuntabilitas dan transparansi menjadi mubazir.”

Lebih lanjut, ia menulis, “Buka saja website pemda, tidak ada informasi penting yang bisa didapat. Itu hanya pajangan. Ada apa dengan Matim?

Observasi Floresa.co terhadap website itu pada Kamis sore memang tampak tidak ada keseriusan dari Pemkab Matim untuk mengelolanya.

Hal ini terlihat dari isi website itu yang sangat minim. Data yang dipublikasi di situs tersebut hanya laporan tahun Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kondisi Matim.  Selain itu, juga terkait pariwisata di Matim, yang kemudian dihubungkan dengan situs lain milik Dinas Pariwisata Matim.

Selain itu, juga terdapat informasi soal lelang proyek yang diunggah pada bulan Maret lalu.

Selain itu, ada dua berita nasional yang tampak diagregasi dari media lain. Itu pun diunggah pada tahun lalu.

Semua kanal di website itu hingga kini masih kosong. Bahkan, kanal profil yang mencakup profil bupati, wakil bupati dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta profil daerah dan lembaga legislatif tidak terisi sama sekali.

Begitupun dengan kanal-kanal lain, semuanya masih kosong.

Seorang Facebooker yang memberi komentar di status Franky Perdana mengatakan, apa yang tampak dalam website tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan,

“Itulah matim teman, jangankan informasi tentang pencapain matim, perencanaanpun tak dapat kita peroleh,” tulis pemilik akun Je JelYo.

Sementara itu, pemilik akun bernama  Yelit menulis, Bkn hny maratim kes. Mrai jg. Sy tdk tau apa kita yg trblakang atau sengaja diterblakangkan oleh pmrintah kita sndiri.” (ARL/Floresa)

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini