Pro Kontra Terkait Rencana Kerja Sama Pemkab Matim dengan Pemerintah AS

Bupati Manggarai Timur YosepTote ketika menerima  Joanne Cossit,Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bidang Ekonomi Politik di Kantor Bupati Matim, Borong, Selasa 14 April 2015 (Foto : Satria/Floresa)
Bupati Manggarai Timur YosepTote ketika menerima Joanne Cossit,Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bidang Ekonomi Politik di Kantor Bupati Matim, Borong, Selasa 14 April 2015 (Foto : Satria/Floresa)

Floresa.co – Rencana kerja sama Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim)-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait program pengelolaan biji jambu mente menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Joanne Cossitt, Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) bidang Politik dan Ekonomi di Surabaya mengatakan saat bertemu Bupati Matim Yosep Tote di Borong, Selasa (14/4/2015), mereka siap menggandeng perusahan-perusahaan dari negara itu untuk membangun pabrik pengolahan biji jambu mente.

Joanne mengatakan bila rencana investasi perusahaan AS itu terealisasi, maka biji-biji jambu mente hasil olahannya akan dipasarkan langsung ke AS.

Di salah satu grup Facebook, “Pemimpin Muda Manggarai Masa Depan,” berita terkait rencana kerja sama ini mendapat komentar beragam dari Facebooker.

Pemilik akun Tarsisius Hantang menanggapi hal ini dengan nada pesimis dan curiga.

“Keberadaan Invenstor,karena tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat setempat,apalagi proses izinan melewati suatu proses Politik,dengan demikian ada kepentingan yang tersirat disitu,” tulisnya.

“Mengapa harus invostor asing,PEmerintah indonesia kemana untuk kelolah bahan mentah tersebut?” lanjut Tarsisus.

Komentar berbeda disampaikan oleh pemilik akun Erickson Obot Erickson.

Ia justeru melihat ini sebagai hal yang positif dan tidak akan merugikan masyarakat.

Hasil bumi berupa jambu mente sebagai bahan bakunya, ini tentu peluangnya baik mengingat ketersedian jambu mente cukup banyak,” tulisnya.

Senada dnegan Erickson, pemilik akun Icel Talek Junior Junior menganggap hal itu sebagai langkah baru Bupati Tote dalam mengembangkan potensi di Matim.

Bupati Yosep Tote memang HEBAT. HEBAT karena mau mendatangkan INVESTOR PERTANIAN… HEBAT karena dia mau mendengarkan SUARA PETANI petani….dan lebih HEBAT karena dia tidak buta menyaksikan PENDERITAAN PETANI,” tulis Icel.

Sementara itu, mengambil sikap berbeda dari Facebooker lain, pemilik akun Cyprian Guntur  memberikan apresiasi sekaligus peringatan.

Kita tentu apresiasi setiap pihak yang berkehendak baik untuk membangun wilayah kita. Namun harus tetap memperhatikan kepentingan warga setempat,” tulisnya.

Ia membagi pengalamannya bahwa ketika investor asing menanamkan modal di suatu daerah, maka mereka akan memulainya dengan sebuah program introduksi  atau pilot project, kemudian para investor akan melirik investasi-investasi lainnya.

Ketika pemerintah Amerika Setikat memulainya dengan pabrik dan perkebunan jambu mente, bukan tidak mungkin ia akan melirik potensi-potensi lainnya. Mudah2an bukan pertambangan,” jelas Cypri mengingatkan.

Menanggapi komentar Cyprian, Icel kembali memberikan respon.

Ite lawa roeng ga. Neka repa mata kali diang ce sua, kut nganceng lelo…Neka benang ngerang agu mena cangkem kut tombo,tegi agu toing salang ata di’an kamping iset urus laingn..boto lako dio agu ngoeng d roeng do,” tulisnya.

Secara harafiah, komentar Icel berarti, “masyarakat  tidak boleh terlena, agar tetap bisa mengawasi kebijakan ini. Jangan takut untuk berbicara, agar keinginan pemerintah dan masyarakat bisa sejalan.”

Hal ini kembali didukung oleh Cyprian dengan mengajak peran masyarakat dalam seluruh tahap kebijakan.

Tidak hanya menjadi pengawas, tetapi masuk dalam semua siklus: Perencanaan, Implementasi, Pengawasan dan evaluasi,” demikian menurut Cyprian. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini