Alasan Gerindra Manggarai Buka Pendaftaran Gelombang Kedua

 

Partai Gerindra
Partai Gerindra

Ruteng, Floresa.co – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Manggarai membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati gelombong kedua pada 7-9 April 2015. Apa alasan gelombang kedua ini dibuka?

Spekulasi yang berkembang menyebutkan gelombang kedua dibuka untuk mengakomodir pasangan Kamelus Deno-Viktor Madur yang pada pendaftaran gelombang pertama gagal mendaftar karena tidak memenuhi persyaratan teknis dari partai itu.

Spekulasi seperti ini bukan tanpa sebab. Deno merupakan sejoli Chrstian Rotok selama 10 tahun memimpin Manggarai. Dan Rotok adalah Ketua DPD Gerindra NTT.

Seorang sumber membisikan, DPC Gerindra Manggarai mendapat tekanan dari DPD dan DPP ketika tidak menerima pendaftaran dari pasangan Kamelus Deno-Viktor Madur pada Senin 30 Maret lalu.

Namun, Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Partai Gerindra Manggarai Kornelis Madur membantah spekulasi tersebut.

“Kalau orang mau cerita seperti itu silakan, tapi rillnya kita tidak seperti itu, kita terbuka untuk umum. Sebelum membuka pendaftaran kita umumkan secara terbuka di radio,”ujar Kornelis ketika dihubungi Kamis (9/4/2015).

Kornelis menjelaskan alasan dibukanya pendaftaran gelombang kedua ini adalah karena pada saat pendaftaran gelombang pertama ada delapan orang yang mengambil formulir. Namun, hingga penutupan pendaftaran pada Senin 30 Maret lalu, hanya lima yang mendaftar.

“Jadi, pikiran kita, kita ini partai pemenang di daerah, harus bisa mengakomodir semua, barangkali mereka ini punya halangan satu dan lain hal, makanya kita buka gelombang kedua,”tandasnya.

Pembukaan gelombang kedua ini pun kata dia sudah disetujui oleh semua hiraki partai mulai dari DPC, DPD hingga DPP.

Sikap politik Gerindara ini memang cepat berubah. Minggu lalu, saat menerima kedatangan Viktor Madur yang hendak mendaftarkan dirinya dan Kamelus Deno sebagai satu paket, para pengurus Gerindra dengan tegas menolak.

Alasannya, kalau hendak mendaftar sebagai paket, maka harus datang lengkap, bakal calon bupati dan wakilnya. Jika tidak hadir lengkap, maka silakan memilih untuk mendaftar secara pribadi entah sebagai calon bupati atau wakil bupati, tetapi tidak membawah-bawah paket.

“Siapa pun itu tidak bisa mengintervensi kami. Kalau sudah paket, silahkan datang sebagai paket. Kalau perseorangan, silahkan datang sebagai perorangan. Kami tidak mau melanggar aturan partai. Kalau kami langgar aturan itu, paket-paket yang sudah mendaftar akan mempersoalkannya ke kami,”ujar Ketua DPC Gerindra Adirianus Sahadun, Senin 30 Maret lalu.

Namun, politik memang penuh dinamika. Perubahannya boleh jadi digerakan oleh kepentingan siapa yang hendak diakomodir.

 
Total Delapan yang Mendaftar, Tiga Kader Gerindra

Dengan dibukanya gelombang kedua ini, menurut Kornelis total yang bakal calon yang mendaftar ke DPC Gerindra ada delapan orang. Mereka adalah pasangan Viktor Slamet-Silvester Baeng, pasangan Philipus Mantur-Adrianus Suhardi, pasangan Kamelus Deno-Viktor Madur.

Selain itu, yang mendaftar tidak dalam satu paket adalah Todi Wajong, Didimus Soe, Yohanes Halut, Stefanus Aco, dan ketua DPC Gerindra Manggarai, Adrianus Sahadun.

Kornelis mengatakan Stefanus Aco yang mendaftar pada gelombang kedua kemudian memutuskan menjadi wakil berpasangan dengan Yohanes Halut yang sudah mendaftar pada gelombang pertama.

Ketua DPC Gerindra Adrianus Sahadun, kata Kornelis juga mendaftar pada gelombang kedua. “Itu haknya dia, dengan pertimbangan seperti apa kita tidak tahu, dia kan kader,”ujar Kornelis ketika ditanya mengapa ada kader Gerindra yang baru mendaftar pada gelombang kedua.

Dari delapan yang mendaftar ini, ada tiga kader Gerindra. Selain Adrianus Sahadun yang menjabat sebagai ketua DPC Gerindra Manggarai, ada juga Adrianus Suhardi yang berpasangan dengan Philipus Mantur dan Yohanes Halut. Adrianus Suhardi saat ini menjadi anggota DPRD Manggarai dari Fraksi Gerindra sedangkan Yohanes Halut adalah anggota DPRD NTT dari Fraksi Gerindra.

Kornelis mengatakan meski ada tiga kader yang mendaftar, semua tetap diperlakukan sama. Peluang para kader ini untuk dipilih sebagai calon yang diusung oleh Gerindra juga tidak lebih baik dari pada bakal calon non kader. “Memang wacana menginginkan kader tapi tidak harus,”ujar Kornelis.

Partai Gerindra memiliki lima kursi di DPRD Manggarai. Jumlah ini setara dengan 14,29% dari total 35 kursi di DPRD Manggarai. Dengan jumlah ini, dukungan dari Gerindra cukup signifikan. Karena bakal calon tinggal mencari minimal dua kursi lagi. Pada pemilihan legislatif lalu partai Gerindra memperoleh 17.683 suara di Manggarai. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini