Simak Tiga Program Strategis Petrus Salamin Bila Pimpin Manggarai Barat

petrus pius salamin
Petrus Salamin

Floresa.co,- Nama Petrus Salamin turut meramaikan bursa bakal calon bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Manggarai Barat.

Sebagai seorang tokoh diaspora Manggarai Barat-Jakarta, alumnus SMP Seminari Pius XII Kisol melihat stigma kemiskinan dan keterbelakangan masih melekat dengan masyarakat kabupaten di ujung barat Pulau Flores ini.

“Karena itu, saya tidak cukup berteriak dari luar pagar, tapi berusaha menjadi kepala daerah, yang tentu secara politis dan hukum memiliki wewenang yang besar untuk mengatur kebijakan pembangunan di Mabar,” katanya kepada Floresa.co beberapa pekan lalu.

Bila kelak dipercaya masyarakat Mabar, dia sudah menyiapkan sejumlah program strategis pembangunan.

“Program strategis ini merupakan program jangka pendek, menengah, dan panjang yang menjadi dasar pijakan ke mana Mabar ke depan, puluhan tahun ke depan,” katanya.

Setidaknya, lanjutnya, ada tiga program strategis yang kemudian operasionalnya dituangkan ke dalam program tahunan.

Pertama, di bidang pariwisata, Salamin akan membangun pusat-pusat budaya yang dikelola secara professional dan bertujuan bisnis. Menurutnya, pusat-pusat budaya ini seperti kampung tradisional, pusat pertunjukkan caci, akan memudahkan wisatawan dalam mencari serentak belajar budaya Manggarai.

Salamin juga akan mengembangkan agrowisata dan industri kerajinan seperti industri kerajinan tenun, industri gula merah dan minuman, industri topi Manggarai. “Semua industri kerajinan ini akan ditata dari hulu sampai hilir” ujarnya.

Untuk menunjang pengembangan pariwisata Mabar, kata dia, pembenahan sarana dan prasarana antara tempat-tempat wisata mutlak dilakukan semisal sarana dan prasarana antarpulau, Komodo, Rinca, Papagarang, Mesa, Bidadari, Sraya, dll. Atau, sarana dan prasarana ke Sano Nggoang yang nanti akan dikelola menjadi salah satu tujuan wisata utama.

“Kapal pesiar antarpulau dan hotel terapung bagi wisatawan merupakan bagian dari pembenahan sarana prasarana ini,” jelasnya.

Selain itu, baginya, Kota Labuan Bajo harus ditata menjadi kota yang bersih, nyaman, dan indah sebagai kota pariwisata, termasuk penataan ulang daerah pantai.

“Saya akan menyediakan tempat publik sebagai taman rekreasi kota di Labuan Bajo,” tegasnya. Sebab menurutnya, ruang publik memang tidak memberikan kontribusi finansial yang besar untuk daerah, tapi itu penting untuk memenuhi kebutuhan psikososial masyarakat.

Program strategis kedua adalah ekonomi kerakyatan. Salamin akan memperluas dan meningkatkan produksi pertanian rakyat. Secara khusus, katanya, akan dibuat program kerja sama antara petani kopi dan pemerintah yang memungkinkan Mabar menjadi “Kebun Kopi Raya” dengan memanfaatkan lahan kosong milik petani dan intensifikasi kopi petani.

“Diharapkan hasil kopi berlipat ganda dari yang sekarang, dan dapat menjamin standarisasi kualitas yang berdampak pada peningkatan harga,” katanya.

Pada bidang perkebunan, dia akan mengembangkan perkebunan pisang dan jeruk yang akan dilakukan swasta atau Pemda dalam bentuk perusahaan daerah sebagai sumber keuangan daerah dan memperkuat otonomi daerah.

Salamin juga memberi ruang yang seluas-luasnya bagi pertumbuhan wirausahawan di bidang kuliner, industri kerajinan, pariwisata, budaya, dll. “Dalam tempo lima tahun, Mabar akan memiliki ratusan wirausahawan yang akan menggerakkan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Mabar,” harapnya.

Lebih lanjut, Salamin menuturkan, Manggarai Barat akan diarahkan menjadi salah satu daerah penyedia daging sapi untuk kebutuhan nasional dan ekspor.

Menurutnya, peternakan sapi ini akan menunjang pengembangan energi bio-gas, terutama di desa-desa yang tidak terjangkau listrik dan penyediaan pupuk organik.

“Untuk bidang kelautan, saya akan mengembangkan sawah garam, tambak pinggir pantai dan keramba ikan,” ujarnya.

Pada bidang strategis ketiga, sarana dan prasarana, Salamin akan mendirikan perusahaan di bidang penyewaan alat berat, bisa joint antara Pemda dan Swasta. Dengan demikian, harapnya, perusahaan ini akan mendukung kontraktor lokal yang tidak mampu peralatan berat.

“Tujuannya adalah untuk menjamin standar kualitas dan mempercepat penyelesaian proyek-proyek jalan,” tegas Salamin.

Salamin juga menegaskan, dia akan memprioritaskan jalan lintas utara, lintas selatan, jalan menuju kota-kota kecamatan, dan terbukanya daerah terisolir.

Selain itu, pembangunan irigasi menjadi perhatian utamanya. Menurutnya, irigasi perlu untuk mendukung pengembangan pertanian dalam rangka membangun kemandirian pangan.

Di bidang kesehatan, dia akan mendirikan rumah sakit daerah dan pembangunan air minum bersih untuk Labuan Bajo. “Harapannya, masyarakat dan wisatawan mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal,” pungkasnya.

Salamin lahir pada 12 Oktober 1954  di Kampung Nara, Kempo, dan saat ini, menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Jakarta.

Ia menyelesaikan studi magister dalam bidang Keuangan Pembanguan Daerah di Birmingham University-Inggris. (ARS/Floresa)

 

 

 

 

 

 

 

spot_img

Artikel Terkini