Akademisi: Manggarai Butuh Figur Baru

Yohanes Jimmy Nami, pengajar Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang
Yohanes Jimmy Nami, pengajar Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang

Floresa.co – Tahun ini, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar suksesi kepemimpinan. Selama satu dekade kabupaten yang terletak di Pulau Flores ini dipimpin oleh pasangan Christian Rotok dan Kamelus Deno.

Deno akan mencalonkan diri untuk menjadi bupati setelah 10 tahun setia menemani Rotok.

Ia sudah menggaet Viktor Madur, sebagai wakilnya. Viktor memiliki latar belakang sebagai birokrat. Saat ini, dia menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Manggarai.

Selama 10 tahun berkuasa, tak dapat dipungkuri, banyak hal yang telah dilakukan Rotok dan Deno. Paling nyata adalah pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa serta sekolah baru di kampung-kampung.

Pembangunan fisik yang agresif ini tidak terlepas dari gelontoran dana perimbangan dari pemerintah pusat yang masuk ke daerah.

Penelusuran Floresa.co, dari tahun 2005-2012 saja, total dana perimbangan yang masuk ke Manggarai dan telah dibelanjakan pemerintah mencapai Rp 2,77 triliun.

Namun, pendapatan asli daerah (PAD) yang berhasil dikumpulkan Pemda Manggarai pada periode tersebut hanya Rp 155,47 miliar.

Dengan demikian, pada periode tersebut total APBD Manggarai mencapai Rp 2,93 triliun.

Porsi dana perimbangan dalam APBD Manggarai sepanjang 2005-2012 mencapai 94,69 %. Sedangkan, porsi PAD hanya 5,31%.

Kabar tak sedapnya, separuh lebih dari total APBD tersebut digunakan untuk belanja aparatur pemerinta,  diantaranya untuk gaji dan tunjangan.

Data yang ditelusurui Floresa.co, total belanja aparatur pada periode 2005-2012 mencapai Rp 1,68 triliun atau 57,47% dari total APBD Manggarai selama periode tersebut yang mencapai Rp 2,93 triliun.

Jadi, hampir separuh lebih anggaran keuangan daerah selama ini tidak untuk kepentingan rakyat Manggarai secara langsung, meskipun dimana-mana ada pembangunaan jalan, jembatan dan sekolah.

Karena itu, pengajar Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Yohanes Jimmy Nami berpendapat, butuh figur baru yang memimpin Mangagarai ke depan.

“Figur yang mampu menciptkan terobosan baru dan nyata bagi distribusi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya ketika berbincang dengan Floresa.co, Rabu (4/3/2015).

Terobosan itu, menurutnya dimulai dari tata kelolah APBD yang lebih berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Harus ada tradisi baru dalam pola penganggaran yang berorientasi pada kebutuhan real masyarakat,” ujarnya.

Menurut Jimmy, masih tingginya tingkat kemiskinan di Manggarai menunjukan pemerintahan di bawah Rotok dan Deno belum berhasil menjadikan anggaran negara sebagai instrumen untuk mensejahterakan rakyat.

“Jadi, kita butuh orang baru dengan ide dan semangat yang masih segar menuju Manggarai baru,” pungkasnya. (PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini