Sekda Manggarai: RSUD Ruteng Harus Lebih Hati-Hati Tangani Pasien

 

Tampak depan RSUD Ruteng. (Foto: Ardy Abba/Floresa)
Tampak depan RSUD Ruteng. (Foto: Ardy Abba/Floresa)

Ruteng, Floresa.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng agar lebih hati-hati dalam menangani pasien.

Permintaan tersebut menyusul adanya seorang pasien kista yang sudah dibelah perutnya namun pihak rumah sakit kemudian angkat tangan dan memutuskan tidak melanjutkan operasi.

Pasien bernama Enik Nangge itu dioperasi pada Sabtu (21/2) lalu. Setelah perutnya dibelah,dokter kemudian menyerah untuk mengangkat kista di dalam tubuh pasien berusia 44 tahun ini.

Pihak rumah sakit beralasan, kista pasien asal Wae Lengga itu sudah lengket dengan usus. Perlalatan di rumah sakit tidak memadai untuk dilakukan pengangkatan.

Manseltus mengingatkan manajemen RSUD Ruteng bahwa tahun ini statusnya secara penuh berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Salah satu konsekuensi dari perubahan status ini, kata dia, adalah harus ada peningkatan pelayanan.

“Kami (pemerintah kabupaten), kalau ada sekecil apa pun (masalah) di rumah sakit itu memang sedikit agak sensitif kalau ada soal-soal yang muncul. Dengan perubahan status ini, diharapkan ada peningkatan pelayanan,” ujarnya ketika berbincang dengan Floresa.co, Kamis (26/2//2015).

Karena itu, Manseltus mengatakan, ketika ada pemberitaan mengenai pasien kista beberapa hari lalu, dirinya langsung memanggil semua jajaran ruamah sakit.

“Terkait kasus kemarin pun saya panggil mereka seluruh jajaran pimpinan rumah sakit, mulai dari direktur, termasuk kepala bidang saya panggil semua. Jadi, memang harus lebih waspada, lebih hati-hati dalam penanganan pasien dan intinya sudah wajib meningkatakan pelayanan sesuai status tadi,” ujarnya.

Ditanya mengenai dukungan konkret dari pemerintah untuk perbaikan pelayanan RSUD Ruteng, dia mengatakan selama ini seluruh penerimaan dari RSUD Ruteng dikembalikan untuk kepentingan rumah sakit.

” Jadi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Kembali untuk kepentingan rumah sakit, berapa pun yang dia terima kembali ke rumah sakit. Sekarang ini posisinya Rp 18 miliar, itu penerimaan rumah sakit yang kembali ke rumah sakit, kurang lebih seperti itu,” ujarnya.

Tak hanya itu, melalui APBD, pun kata dia, pemerintah menyediakan anggaran khusus untuk RSUD Ruteng. Tahun ini,kata dia jumlahnya sekitar Rp 8 miliar.

Pemerintah, jelasnya, juga memberi beasiswa kepada beberapa dokter umum untuk mengambil pendidikan dokter spesialis.

“Tahun ini dua orang kalau saya tidak salah. Demikian juga petugas-petugas lainnya seperti perawat,”ujarnya.

Untuk memperbaiki pelayanan, RSUD Ruteng, kata dia, juga menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma Jakarta dalam program sister hospital.

“Itu sudah jalan tiga tahun. Mereka (RS Cipto) turut mendampingi termasuk mereka terlibat di dalam seluruh proses pelayanan di rumah sakit,”ujarnya. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini