Pasir Putih yang Menawan di Pantai Watu Tena, Adonara

Pemandangan di Pantai Watu Tena (Foto: dok Floresa)
Pemandangan di Pantai Watu Tena (Foto: dok Floresa)

Floresa.co – Abdur, Comic asal Flores Timur, gemar mempromosikan keindahan alam Indonesia Timur, termasuk pantai-pantai di Flores-Lembata.

“Di sana tu, pantainya bersih, lautnya jernih, sampe-sampe kita bisa liat ikan sedang kawin,” kata Abdur dalam salah satu episode acara lawak yang sontak membuat pemirsa tertawa terbahak-bahak.

Abdur tidak berlebihan. Flores yang dikenal juga dengan sebutan Pulau Bunga, memiliki pantai-pantai indah yang mempesona.

Ada Pink Beach di Labuan Bajo (Manggarai Barat), Pantai Cepi Watu di Borong (Manggarai Timur), Pantai Riung (Nagekeo), Pantai Koka di Maumere (Sikka).

Tak jauh dari Lamakera, tempat kelahiran Abdur, ada Pantai Watu Tena. Pantai yang terletak di Pulau Adonara ini memiliki pasir putih dan gumpalan batu magma yang menghiasi bibir pantai.

Pantai yang berada di wilayah Kecamatan  Ileboleng ini jauh dari kesan ramai. Pantauan wartawan Floresa.co yang mengunjungi pantai ini beberapa waktu lalu, di sini, tidak ada  penjual souvenir, café, atau oulet McDonald seperti halnya yang terdapat di Pantai Kuta Bali.

Tapi, keindahan pasir putih  dan bebatuan magma di sepanjang Pantai Watu Tena adalah souvenir terindah yang akan terpatri abadi dalam memori para pengunjung.

Selain itu, jernihnya air laut dan ombak yang bergulung-gulung menjadi surga untuk snorkeling dan diving.

Untuk sampai ke Pantai Watu Tena, khusus untuk pengunjung dari luar NTT, bisa memilih penerbangan ke Bandara El Tari Kupang sebagai tempat transit sebelum terbang langsung menuju Larantuka, Flores Timur.

Tapi, bila ingin menikmati indahnya alam Flores, pengunjung bisa transit di Bandara Frans Seda Maumere (Sikka) dan selanjutnya melakukan perjalanan darat selama kurang lebih 4 jam menuju Larantuka.

Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhkan alam Flores yang eksotis, jalan berliku-liku di tengah hamparan perbukitan hijau kekuningan.

Dari Larantuka, pengunjung melanjutkan perjalanan dengan perahu motor selama satu setengah jam  menuju Waiwerang, Adonara.

Di Waiwerang, pengunjung bisa menikmati kuliner khas Adonara atau membeli makanan ringan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pantai Watu Tena.

Selanjutnya, kurang lebih 30 menit, pengunjung bisa sampai di Pantai Watu Tena dengan kendaraan carter atau angkutan umum.

Hamparan pasir putih yang menggoda (Foto: dok Floresa)
Hamparan pasir putih yang menggoda (Foto: dok Floresa)

Ibu Pia, warga Illeboleng mengakui, beberapa waktu lalu, sebuah kapal pesiar yang membawa turis-turis asing, pernah merapat tak jauh dari bibir Pantai Watu Tena.

“Mereka selam-selam, terus berjemur di Pasir Putih Watu Tena tu,” katanya.

Selebihnya, Pantai Watu Tena, lanjut Pia, sering dimanfaatkan warga Adonara untuk berekreasi pada hari Minggu, hari-hari raya seperti Natal dan Tahun Baru atau pada sore hari untuk menikmati sunset.

Menurut Pia, untuk tarif masuk, biasanya Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 20.000 untuk kendaraan roda empat.

Pia berharap, Pemerintah Daerah Flores Timur menaruh perhatian dan mempromosikan Pantai Watu Tena kepada dunia luar.

Selama ini, kata Pia, Pantai Watu Tena, dikelola secara swadaya oleh warga Desa Bedalewun, Kecamatan Ileboleng.

“Dulu warga sini susun batu di jalan setapak untuk menghubungkan jalan raya dan  Pantai Watu Tena,” katanya.

spot_img

Artikel Terkini