Wakil Rektor Universitas Tribuana : Maki-Maki Dimulai dari Pelaku

 

Jenazah Yosten Illu, Mahasiswa Universitas Tribuana, Kalabahi, Alor yang dibunuh orang tak dikenal pada Kamis malam (15/1/2015) sedang siap dimakamkan. Ia merupakan salah satu dari tiga korban pembunuhan misterius selama tiga pekan terakhir.
Jenazah Yosten Illu, Mahasiswa Universitas Tribuana, Kalabahi, Alor yang dibunuh orang tak dikenal pada Kamis malam (15/1/2015) sedang siap dimakamkan. Ia merupakan salah satu dari tiga korban pembunuhan misterius selama tiga pekan terakhir.

Kalabahi, Floresa.co – Kepolisian Resort Alor sudah berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan Yosten Illu, mahasiswa Universitas Tribuana Kalabahi. Ketiga pelaku tersebut kini sudah ditahan di Lemabaga Pemasyarakatan Alor.

Ketiga pelaku adalah Yesman Lapenangga, Yunus Malaifani dan Fiki Vikaris Atalani. Dari tiga pelaku ini, aktor utama adalah Yesman Lapenangga, seorang remaja berusia 17 tahun.

Menurut Kapolres Alor I Made Sugawa pemicu pembunuhan yang terjadi pada Kamis (15/1/2015) malam itu adalah karena maki-maki di jalan.

Wakil Rektor III Universitas Tribuana Yusak Tausbele yang membidangi masalah kemahasiwaan membenarkan bahwa motif pembunuhan itu karena caci maki.

Yusak kepada Floresa.co menceritakan pihak yang memulai caci maki adalah ketiga pelaku. Pelaku utama Yesman Lapenangga kata dia sudah disidangkan Kamis (12/2/). “Di dakwaan jaksa penuntut umum, para pelaku ini yang memaki korban dengan temannya yang sementara duduk. Jadi, para pelaku ini yang memaki duluan bukan korban. Tapi informasi yang berkembang di masyarakat seolah-olah korban yang memaki dahulu,”ujar Yusak.

Yusak sendiri dalam perkara ini menjadi pengacara pelaku. Dia mengatakan hal itu dilakukan untuk memenuhi unsur formalitas bahwa para terdakwa harus didampingi pengacara.

Menurutnya, banyak pengacara di Alor yang tidak bersedia mendampingi tiga pelaku. Karena Yusak sendiri juga seorang pengacara dan mengajar Ilmu Hukum di Universita Tribuana, dia pun ditunjuk menjadi pengacara pelaku.

Posisi ini, kata Yusak sangat dilematis. Karena di satu sisi, korban pembunuhan adalah mahasiswanya. Dan dia sendiri adalah wakil rektor yang membidangi kemahasiwaan. (PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini