Floresa.co – Tahun ini pemerintah dan DPRD Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai memberikan perhatian yang serius terhadap nasib para guru komite.
Ini ditandai dengan adanya anggaran sebesar Rp 7 miliar lebih dalam APBD 2015 untuk menambah gaji para guru non pegawai negeri sipil tersebut.
Selama ini, para guru komite mendapat honor dari alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Setiap sekolah mengalokasikan sekitar 20% dari pagu yang didapat untuk gaji guru komite, sehingga setiap guru rata-rata mendapat honor sebesar Rp 300.000 hingga Rp 750.000.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olarga (PPO) Manggarai, Adi Empang mengatakan, anggaran APBD sebesar Rp 7 miliar lebih itu hanya bersifat tambahan.
Artinya, honor untuk guru komite nanti selain dari APBD, juga tetap dari dana BOS.
Dengan itu, kata dia, akan ada tambahan pengasilan untuk para guru komite. Namun, menurutnya, tambahnya tidak terlalu banyak.
“Tidak seberapa, variasi nanti dari Pemda (APBD) yang untuk guru komite, ada yang Rp 150.000 ada yang Rp 200.000,” ujar Adi kepada Floresa.co, Jumat (30/1/2015).
Dia mengatakan anggaran Rp 7 miliar lebih dari APBD itu tidak cuma untuk menambah honor para guru komite tetapi juga untuk pegawai administrasi, pegawai perpustakaan, guru bantu pusat dan guru-guru di sekolah yayasan yang ada di Manggarai yang selama ini gajinya masih berada di bawah standar Upah Minimum Provisi (UMP).
Sejauh ini, kata dia jumlah total calon penerima dana Rp 7 miliar lebih itu mencapai 2.924 orang.
Namun, hingga kini, Dinas PPO kata dia, masih memverifikasi jumlah persis para penerima dana tersebut.
“Bisa lebih banyak, bisa juga berkurang,”tandasnya.
Karena itu, jelas Adi, belum bisa dipastikan berapa jumlah perisis tambahan honor yang diterima masing-masing guru nantinya dengan adanya anggaran dari APBD ini.
“Nanti ada Surat Keputusan (SK) dari bupati,” ujar Adi (PTD/Floresa).
