Gencar Operasi Formalin, Pedagang Ikan di Ruteng Mengeluh Sepi Pembeli

 

Ilustrasi
Ilustrasi

Ruteng, Floresa.co- Para pedagang ikan di Pasar Inpres Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur mengeluh sepi pembeli.

Ini lantaran sejak Senin lalu (26/1/2015), Pemkab Manggarai gencar melakukan pemeriksaan terhadap ikan-ikan yang dijual di pasar menyusul ditemukannya ikan yang diawetkan menggunakan formalin.

“Sekarang sepi pembeli pak. Kami  tekor,” kata Bela seorang pedagang ikan di kompleks pasar Ruteng, Kamis (29/1/2015).

Bela mengaku, ikan-ikan miliknya yang siap dijual dipasok dari Labuan Bajo, Manggarai Barat. Katanya, sebelum operasi formalin, ia bisa membeli hingga dua kali per hari kepada pengantar ikan.

“Namun sekarang satu kali beli baru bisa habis dua hari,” katanya.

Sementara itu, Bachruddin Abbas, Kepala Bidang di Kantor Kelautan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Manggarai mengatakan kepada Floresa.co saat melakukan operasi pasar, pihaknya sudah menemukan adanya ikan yang positif mengandung formalin.

Penelitian tersebut, kata Abbas, dilakukan pada 26 Januari lalu. Kepada sejumlah awak media, Abbas menunjukan surat larangan menggunakan formalin kepada pedagang ikan.

Dalam surat pengumuman itu, Pemkab Manggarai membeberkan ciri-ciri ikan yang diawetkan melalui formalin. Ikan yang sudah diawetkan formalin, antara lain, insang ikan berwarna merah tua, tidak rusak sampai beberapa hari, warna daging ikan putih bersih, bau formalin menyengat dan kulit ikan terlihat cerah mengkilat.

Selain itu, ciri lain, seperti, daging terasa kenyal, lebih awet tanpa mudah membusuk walau tanpa es batu, ikan dijauhi lalat dan tidak terasa bau amis. (ADB/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini