Pembunuhan Beruntun : Negara Gagal Beri Rasa Aman Kepada Warga Kota Kalabahi

 

Jenazah Yosten Illu, Mahasiswa Universitas Tribuana, Kalabahi, Alor yang dibunuh orang tak dikenal pada Kamis malam (15/1/2015) sedang siap dimakamkan. Ia merupakan salah satu dari tiga korban pembunuhan misterius selama tiga pekan terakhir.
Jenazah Yosten Illu, Mahasiswa Universitas Tribuana, Kalabahi, Alor yang dibunuh orang tak dikenal pada Kamis malam (15/1/2015) sedang siap dimakamkan. Ia merupakan salah satu dari tiga korban pembunuhan misterius selama tiga pekan terakhir.

Kalabahi, Floresa.co – Tiga kasus pembunuhan terjadi di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur dalam sebulan terkahir sejak akhir Desember 2014. Dimana keberadaan negara?

Kasus pertama terjadi pada 23 Desember 2014 sekitar pukul 23.00 WIB yang menimpa anak dari salah satu petugas pelabuhan.

Kejadian kedua pada 7 Januari 2015, dengan korban Yustinus Mau. Saat peristiwa pembunuhan terjadi, Yustinus sedang bersama mantan Bupati Alor, Simeon Pally. Keduanya baru saja kembali dari acara silahturahmi tahun baru sekitar pukul 23.00 WITA.

Kejadianya ketiga adalah pada 15 Januari 2015. Kali ini menimpa seorang mahasiswa Universitas Tribuan Kalabahi bernama Yosten Illu.

Dua kasus terakhir, menurut Rektor Universitas Tribuana Kalabahi Fredrik A. Kande, S.Pd, M.Pd terjadi di tempat umum yaitu di jalan raya.

“Pertanyaanya adalah siapa yang bertanggung jawab atas ruang-ruang publik ini. Jadi kesan, ternyata negara tidak hadir dalam situasi seperti ini untuk memberi jaminan rasa aman di ruang publik. Negara tidak hadir, pemerintah tidak hadir, termasuk aparat keamananan kita, padahal ini peristiwa yang berdekatan dari segi waktu,”ujar Fredrik saat dihubungi Floresa.co, Selasa (20/1/2015).

Fredrik mensinyalir ada kelompok tertentu di Alor yang belum teriindentifikasi jelas oleh aparat keamanan yang sengaja menyebar rasa horor di masyarakat. “Keberadaannya masih samar-samar,”ujarnya.

Dia mengatakan selain kasus pembunuhan yang terjadi dalam sebulan terkahir ini, juga ada kasus serupa meski tidak berujung kematian. “Ada anak kecil yang lagi duduk-duduk di jalan, kena potong, tapi tidak mati,”ujarnya.

“Kelompok-kelompok ini misterius dan saya kira harus dicari tahu. Mereka bermaksud menganggu stabilitas bisa pemerintahan atau kehidupan sosial masyarakat,”pungkasnya. (PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini