Bohongi Warga Soal Air Bersih, Pejabat di Matim Didesak Minta Maaf

Ilustrasi
Ilustrasi

Borong, Floresa.co –  Warga Kabupaten Manggarai Timur (Matim), yang tinggal di wilayah ibukota Borong, antara lain di Kampung Tambak, Wae Reca, Kampung Ende, Kampung Bugis dan Golo Karot mengaku sangat kecewa dengan Adrianus Saloman Adjid, Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Pasalnya, pada September 2014 lalu, Adrianus pernah mengatakan, dirinya akan memberi kado natal kepada warga Borong berupa air bersih.

“Akhir tahun, saya janji air bersih sudah masuk dalam kota Borong,” inilah janji Adrianus.

Namun, janji manis yang sempat membuat warga merasa senang itu, akhirnya tidak ditepati. Meski kini sudah memasuki tahun 2015, air bersih tidak kunjung hadir di Borong.

Kristoforus Jadu, salah seorang warga Kampung Tambak mengatakan kepada Floresa.co, Jumat, (2/1/2015), Adrianus harus meminta maaf kepada warga Borong atas janji palsunya.

“Sebaiknya Kepala BLUD meminta maaf,” katanya.

Kristo menegaskan, air bersih sudah seharusnya menjadi prioritas pemerintah.

“Kami sudah bosan mengkonsumsi air sumur. Sudah tujuh tahun Kabupaten Matim didirikan, namun sampai saat ini pemerintah seperti masa bodoh soal air bersih ini,” kata Kristo.

DI Matim, masalah krisis air memang bukan masalah baru. Akibat acuh tak acuh pemerintah, sudah lama warga harus menimba air di Kali Wae Bobo yang mengalir melewati kota Borong untuk kebutuhan rumah tangga, termasuk untuk minum, meski kadar kebersihan air tersebut tidak terjamin. Sementara warga lain, memanfaatkan Kali Wae Laku.

Fansi Runggat,  Warga Jawang, Desa Bangka Kantar  menjelaskan, mereka sudah berpuluh-puluh tahun memanfaatkan Kali Wae Laku untuk dikonsumsi.

“Pemda Matim seperti tidak peduli soal kebutuhan mendasar warga”, katanya.

Kali Wae Laku menjadi andalan warga di tiga desa yakni Desa Nanga Labang, Bangka Kantar dan Desa Watu Mori.

Mereka mesti menempuh perjalanan satu kilo meter saat menimba air di kali ini.

Saking kecewa dengan pemerintah, meski saat ini, proyek pengadaan air bersih sedang dikerjakan, seperti pemasangan jaringan pipa dari Kecamatan Rana Mese menuju bak penampung sedang dikerjakan serta jaringan dalam kota hampir rampung, namun warga masih pesimis proyek itu akan berhasil.

Mereka tidak yakin proyek miliaran ini bakal memenuhi kebutuhan akan air bersih, berhubung sudah dua kali ada proyek air bersih,  namun sampai saat ini air bersih tidak pernah muncul.

Adrianus belum bisa dikonfirmasi Floresa.co soal pernyataan warga. Media ini berkali-kali menghubunginya via telepon seluler, namun sinyal telepon sedang berada di luar jangkauan. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini