PMKRI Sentil Pengadaan Mobil Untuk Forkompida oleh Pemkab Manggarai

Benediktus Tiwu, Ketua PMKRI Ruteng
Benediktus Tiwu, Ketua PMKRI Ruteng

Ruteng, Floresa.co – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus kembali mempertanyakan pembagian mobil kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mobil jenis Hi Lux Doble Cabin itu sudah dibagikan Pemkab Manggarai untuk Kapolres Manggarai, Dandim 1612 Manggarai, Kejari Ruteng dan Kepala Pengadilan Negeri Ruteng.

“Saya menduga pembagian mobil ini sebagai bentuk gratifikasi,” kata Benediktus Tiwu, Ketua Presidium PMKRI saat membawakan kata sambutan pada acara pembukaan Masa Peneriamaan Anggota Baru (MPAB) organisasi itu, di aula Asumpta, Minggu (30/11/2014).

Benediktus menilai, pembagian keempat mobil ini ke instasi vertikal merupakan hasil kongkalingkong antara DPRD dan Pemda. Kata dia, hal ini bisa mengorbankan rakyat Manggarai yang masih membutuhkan dana APBD.

Sementara itu, Deno Kamelus, Wakil Bupati Manggarai yang hadir pada acara tersebut mengucapkan apresiasi yang tinggi terhadap sikap kritis PMKRI.

Namun ia menghimbau agar kritikan itu wajib berbasis pada pengetahuan aturan-aturan dan tata cara pengelolahan keuangan daerah.

Sebelumnya, Mensi Do, Kepala Bagian Umum kabupaten Manggarai menyatakan, keempat mobil Hi Lux Doble Cabin tersebut pendanaanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2014.

Kata Mensi, mobil-mobil itu dibeli dengan harga Rp. 374.850.000 perunit.

Ia menambahkan, anggaran keseluruhan untuk pengadaan keempat mobil itu sebesar Rp.1.540.000.000. Pembelian mobil tersebut, kata dia, atas permohonan Forkompida.

“Mereka mengajukan permohonan kepada Pemda untuk operasional ke lapangan,” tutur Mensi.

Kepada sejumlah awak media usai kegiatan paripurna APBD Perubahan di depan kantor DPRD beberapa waktu lalu, Cristian Rotok, Bupati Manggarai mengaku mobil-mobil tersebut merupakan pengadaan dalam bentuk sewah pakai.

“Setiap saat kita bisa ambil kembali sebagai aset daerah,” tutur Cristian.

Saat sejumlah awak media menyentil tentang rumor yang beredar bahwa pemberian ke empat mobil tersebut sarat dengan kepentingan gratifikasi agar kepimpinan Cristian Rotok dan Deno Kamelus berjalan langgeng, ia menyatakan akan legowo dengan komentar-komentar miring tersebut.

“Itu tidak masalah karena setiap tindakan yang dilakukan oleh siapa saja, kita tidak bisa menghindar dari interpretasi  yang berbeda-beda. Kalau kita menghitung semua interpretasi seperti itu maka bakalan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya. (ADB/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini