“Meski Tak Juara, Tapi Kami Bawa Pengalaman ke Sanpio”

Kru redaksi Tunas: Nikodemus Sugiyandi Adas (Andi, bagian design), Agustinus Jaksu (Tino, pemimpin redaksi), Paskalis Gratias Domini (Greis, tata letak) bersama dengan Fr Johhny Dohut OFM (Foto: Floresa/Evan Lahur)
Kru redaksi Tunas: Nikodemus Sugiyandi Adas (Andi, bagian design), Agustinus Jaksu (Tino, pemimpin redaksi), Paskalis Gratias Domini (Greis, tata letak) bersama dengan Fr Johhny Dohut OFM (Foto: Floresa/Evan Lahur)

Yogyakarta, Floresa.co – Kegiatan lomba jurnalistik tingkat remaja tahun 2014 yang diadakan di Yogyakarta telah berakhir pada Sabtu lalu (22/11/2014).

Meski telah memberikan kemampuan maksimal untuk menjadi juara di ajang ini, siswa SMP Seminari Pius XII Kisol (Sanpio) gagal membawa pulang medali.

Tiga orang siswa SMP Sanpio, antara lain, Agustinus Jaksu (Tino, pemimpin redaksi), Nikodemus Sugiyandi Adas (Andi, bagian design) dan Paskalis Gratias Domini (Greis, tata letak) yang merupakan pengurus buletin Tunas, terbitan SMP Sanpio ikut bersaing bersama 49 peserta lain dari seluruh Indonesia dalam lomba ini.

Tunas terpilih sebagai satu satu finalis dalam lomba yang digelar oleh Kementerian Pendidikan ini, serta menjadi satu-satunya karya jurnalistik remaja asal NTT yang terpilih.

Saat ditemui oleh Floresa.co di Hotel Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu petang, Frater Johnny Dohut OFM, pendamping 3 siswa Sanpio mengatakan, meski gagal meraih juara, namun, mereka pulang membawa banyak pengalaman berharga.

“Pengalaman inilah yang akan dijadikan sebagai bekal untuk persiapan di perlombaan edisi berikutnya. Kami yakin, tahun depan Tunas akan lebih berjaya lagi,” katanya.

Calon imam asal Cibal ini menambahkan, dalam perlombaan ini ada dua hal yang dinilai, yakni presentasi media publikasi yang dihasilkan dan kedua sejauh mana para siswa meliput berita di lapangan.

Presentasi telah dilakukan pada Kamis (20/11/2014) dan hari berikutnya, Jumat, mereka melakukan liputan ke Monumen Yogya Kembali (Monjali).

“Dua penilaian inilah yang kemudian dirangkum dan menjadi prasyarat dalam menentukan siapa yang menjadi juara,” jelas frater yang saat ini sedang menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Sanpio.

Ia mengakui, ada beberapa kendala yang dihadapi anak dampingannya terutama saat meliput di lapangan, antara lain kecepatan dalam mencari informasi, pemanfaatan teknologi untuk dokumentasi dan kecanggungan dalam bertanya.

“Dengan kata lain faktor bahasa menjadi satu faktor teknis yang berpengaruhi juga” tambah Frater Johnny.

Sementara itu, saat Floresa.co, menemui ketiga staf redaksi Tunas, tak ada kekecewaan di wajah mereka.

“Harus diakui, perlombaan ini merupakan kesempatan pertama bagi media Tunas”, kata Tino.

“Banyak hal yang kami dapat pada kegiatan ini. Kami belajar bagaimana cara kerja tim yang baik, cara mengemas berita yang  baik dan benar, serta tentunya sejauh mana kami dapat berinteraksi dengan sumber berita,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan oleh Andi. “Dari pengalaman ini kami dapat belajar banyak bagaimana cara mengelola berita dalam produk design media yang dapat menarik perhatian pembaca”, kata seminaris asal Kajong, Manggarai ini.

“Namun melalui kegiatan perlombaan ini kami ingin belajar lebih banyak lagi untuk men-design sebuah tampilan yang berkualitas,” jelasmya.

Frater Johnny menyatakan terima kasih untuk dukungan dan perhatian yang telah mereka dapat selama berada di Yogyakarta.

“Terima kasih atas segala dukungan, perhatian dan harapan yang selama ini telah kami rasakan sejak dari bandara Adisucipto hingga saat ini kami telah menyelesaikan segala proses perlombaan”, katanya saat ditemui Minggu pagi, setelah mereka mengikuti perayaan ekaristi di Biara St, Mrican.

Frater Jhony menambahkan, apa yang ditunjukkan alumni Sanpio di Yogyakarta memotivasinya sebagai pendamping untuk semakin belajar lebih giat lagi dalam memberdayakan para seminaris sehingga di tahun-tahun mendatang, Tunas semakin lebih siap dalam mengikuti kegiatan nasional.

Kru Tunas bersama Fr Johnny telah kembali ke Kisol pada hari ini, Senin pagi. (Evan Lahur, Yogyakarta)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini