Ingin Demo ke DPRD NTT, Pejuang Pembentukan Provinsi Flores Minta Sumbangan Dana Lewat Facebook

Adrianus Jehamat, Sekertaris P4F. Pada Rabu (19/11/2014) ia menyatakan niat untuk menggelar demo di DPRD NTT. (Foto: Facebook)
Adrianus Jehamat, Sekertaris P4F. Pada Rabu (19/11/2014) ia menyatakan niat untuk menggelar demo di DPRD NTT. (Foto: Facebook)

Floresa.co – Perjuangan kelompok Panitian Persiapan Pembentukan Provinsi Floresa (P4F) rupanya tidak main-main.

Adrianus Jehamat, Sekertaris P4F berniat menggelar aksi damai di DPRD NTT, untuk menyampaikan desakan agar para anggota dewan berkordinasi dengan Gubernur Frans Lebu Raya membahas pembentukan Provinsi Flores.

Hal itu disampaikan Jehamat dalam sebuah postingan di grup Facebook “Wacana Pembentukan Provinsi Flores”, hari ini, Rabu (19/11/2014).

Ia mengklaim, mayoritas 2,2 juta rakyat di Flores, Lembata dan Alor mendukung perjuangan mereka. Karena itu, ia menegaskan, menggelar aksi damai di DPRD NTT adalah langkah penting.

“ Tindaklanjutji Aspirasi Kolektif Mayoritas 2,2Juta Rakyat Indonesia di Flores Lembata Alor Akan Pembentukan Provinsi Flores Yg Telah Diperjuangkan Sejak Mei 1956, jauh sebelum terbentuknya Provinsi NTT Hasil Pemekaran Sunda Kecil menjadi 3 Daerah Provinsi : Bali-NTB-NTT th 1958, sebagaimana terakhir telah disepakati dalam pertemuan MUSYAWARAH BESAR ORANG FLORES TH 2003 DI RUTENG,” tulis Jehamat dalam postingan tersebut.

Namun, ia mengaku, tidak memiliki dana untuk bisa ke Kupang. Ia pun meminta sumbangan untuk transportasi pergi pulang Ruteng-Kupang.

JIKA ADA DIANTARA ANGGOTA GRUP YG BEREMPATI DAN INGIN BERPARTISIPASI DLM AKSI TUNGGAL SEKRETARIS P4F INI…Silahkan membantu dg cara lain yg lebih efektif dan aman yaknin dg MEMBANTU BIAYA AKOMODASI DAN TRANSPORTASI dari Ruteng ke Kupang PP”, tulis Jehamat.

Ia menambahkan catatan, “Tak ada unsur paksaan selain karena keiklasan membatu.”

Postingan Jehamat mendapat sejumlah komentar simpatik. Banyak anggota grup yang mendukung rencananya. Bahkan, salah satu anggota grup Kristiani Agas langsung meminta nomor rekening Jehamat.

Tidak lama kemudian, Jehamat pun menulis nomor rekening pribadinya.

Namun, tidak semua anggota grup setuju dengan langkah Jehamat, terutama soal pencantuman nomor rekening pribadi.

Yosep Burhaman, misalnya menulis, “Jgn pake nama pribadi no rek x nanti ditafsirkan lain. Kalau bisa pake langsung p4f saja. Tks

Menjawab Bruhaman, Jehamat beralasan, rumit baginya bila menggunakan rekening P4F. Ia menjelaskan, mereka sempat menggunakan rekening BRI P4F. Dalam perjalanan waktu, mereka kesulitan karena saat mengambil uang, pihak bank menuntut tandatangan 3 orang sekaligus yakni bendahara, Jehamat selaku Ketua P4F Pra Kongres di Ngada serta sekertari.

“Sementara Sekretaris dan Bendahara hampir pasti selalu sibuk dg berbagai urusan mereka peribadi sehingga seringkali ‘terhambat’ saat mau ambil uang di bank bg kegiatan mendesak P4F di lapangan.Atas masukan teman2 P4F…disarankan untuk buka rekening atas nama saya sj demi kemudahan urusan di lapangan,” tulis Jehamat.

Dalam postingan tersebut, Jehamat tidak menjelaskan, berapa dana yang ia butuhkan untuk biaya akomodasi Ruteng-Kupang. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini