Alumni UI Gelar Periksa Kesehatan Gratis di Manggarai

Anak-anak di SDK Poco, Kecamatan Wae Ri'i sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. (Foto: Floresa/Ardy Abba)
Anak-anak di SDK Poco, Kecamatan Wae Ri’i sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. (Foto: Floresa/Ardy Abba)

Ruteng, Floresa.co – Alumnus Universitas Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Kedokteran Angkatan 1971 (ALTUS) Universitas Indonesia menggelar pemeriksaan kesehatan gratis di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Poco dan Sekolah Dasar Negeri Poco, Desa Poco, Kecamatan Wae Ri,i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Para dokter tersebut menggelar pemeriksaan telinga, mata dan jantung dari 600-an murid di dua sekolah tersebut. Selain pemeriksaan siswa SD, mereka juga memeriksa para guru dan para perawat dari Puskesmas Watu Alo, Kecamatan Wae Ri’i.

Pemeriksaan gratis ini dalam rangka kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan bekerja sama dengan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, PT Beiersdoft Indonesia, HIN AN Peduli Jakarta, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai.

“Kita tahu bahwa anak sekolah itu adalah masa depan kita. Dia adalah generasi penerus,” kata dr Pramudji Santoso dari ALTUS saat diwawancarai sejumlah awak media di halaman SDK Poco, Jumat (15/11/14).

Sedangkan, Dokter Lucy Kurnia Jaya dari HIN AN Peduli Jakarta menyatakan, dari hasil pemeriksaan mata di dua sekolah tersebut, dia menilai  tidak banyak yang mengalami gangguan pada mata.

Berbeda halnya, menurut pengalaman Lucy dalam pemeriksaan anak- anak SD di Jakarta yang hampir 30-40 persen mengalami gangguan pada mata.

Kata dia, hal itu karena anak-anak selalu berhadapan dengan alat-alat elektronik seperti TV, t, laptop, dan lain-lain.

“Di sini kebanyakan anak-anak SD tidak mengalami gangguan pada mata karena tidak selalu berhadapan dengan barang-barang elektronik seperti itu,” kata Lucy.

Dia menambahkan, jika anak-anak SD mengalami gangguan pada mata maka sikap mereka semakin  malas dari biasanya dalam mendengarkan pelajaran guru.

Lucy berjanji bakal datang lagi melakukan pemeriksaan gratis di Manggarai jika dibutuhkan. Hal ini, katanya, merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Flores, NTT.

Sementara itu, Dokter Yulianus Weng, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai kepada Floresa.co juga mengaku tidak banyak masyarakat Manggarai yang mengalami gangguan pada mata. Tetapi, gangguan pendengaran, katanya, cukup banyak yaitu hampir 10 %. Mayoritas, katanya, anak-anak sekolah dasar. (ADB/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini