Babi Makin Tambun, Dompet Anda pun Bertambah Tebal

Floresa.co – Selain kandang, aspek yang tak kalah penting ketika memelihara babi adalah makanan atau pakan. Tidak sulit menyediakan makanan untuk binatang yang satu ini karena dia adalah pemakan segala. Apa saja dimakan, kotoran mansia pun dia embat.

Tapi agar babi bisa tumbuh sehat dan cepat menghasilkan uang untuk keluarga, ada baiknya perhatikan kandungan nutrisi dari setiap makanan yang diberikan. Karena itu, setelah mengulas soal cara membuat kandang, kali ini Floresa.co membahas cara membuat pakan babi yang kaya nutrisi tapi tak membuat dompet Anda terkuras.

Mari kita tengkok kebiasan masyarkat Manggarai selama ini dalam menyediakan makanan untuk babi.

Biasanya, makanan yang disajikan bersumber dari batang pisang (elong), ubi kayu (tete daeng) dedak (ba’o woja), daun talas (saung teko), dan sebagainya. Sumber makanan di atas biasanya dipotong-potong lalu dimasak,kemudian disajikan untuk babi.

Tak ada yang salah dengan cara seperti itu. Toh, selama ini cara-cara sederhana seperti itu sudah membuat babi bisa hidup dan juga tetap bisa gemuk.

Tapi tak ada salahnya bila bahan-bahan seperti itu diolah agar menjadi lebih lezat dan kaya nutrisi sehingga babi bisa cepat gemuk. Kalau cepat gemuk, Anda pun tak membutuhkan waktu yang lama untuk menjualnya.

Nah, bagaimana mengolah pakan babi yang kaya nutrsi? Dikutip dari http://elmanlaia.blogspot.com/ , ada tiga  kategori bahan baku untuk pakan babi.

Pertama, protein kasar yaitu  dedak, tepung jagung, kacang kedele, bungkil kelapa, ubi kayu , ampas tahu, dan lain-lain.

Kedua, serat kasar yaitu daun ubi jalar, ubi kayu, talas, rumput-rumputan, kulit kopi segar, batang pisang,dan lainnya.

Ketiga, hewan yaitu tepung ikan (sisik ikan) tepung tulang, tepung darah, keong dan lainnya.

Pilihlah beberepa dari bahan baku di atas untuk diolah menjadi pakan babi dengan menggunakan sistem fermentasi.

Karena diolah dengan sistem fermentai, Anda perlu bahan tambahan yaitu cariran mikroorganisme (EM4)  dan molase. Untuk EM4 bisa Anda beli di tokoh pertanian dan juga bisa dibuat sendiri. (Nanti akan diulas cara pembuatan cairan EM4 di bagian akhir artikel ini).

Sedangkan, molase adalah  gula merah atau gula pasir sebanyak 1 ons yang dicampur dengan air satu gelas atau cangkir.

Kalau semua bahan di di atas sudah tersedia, langkah selanjutnya adalah bahan-bahan baku pilihan dicampurkan (dedak, kelapa, jagung halus, abu ikan dan daun ubi) di lantai hingga merata.  Sedangkan, cairan EM4 sebanyak 250 cc (secangkir) dan molase, dicampurkan dengan air sekitar 10 liter.

Selanjutnya, cairan tadi  disiram sedikit demi sedikit secara merata ke bahan baku, sekaligus dilakukan pengadukan dengan tingkat kelemban 30%-40%. Cara sederhana mengukur tingakt kelembaban adalah  bila bahan-bahan tadi dikepal dengan tangan, tidak mengeluarkan air, tetapi tidak pecah bila kepalan dibuka.

Bahan yang sudah tercampur rata dimasukkan ke dalam tong atau ember,  dipadatkan dengan menekan atau menginjak. Isi tong atau ember hingga penuh.  Lalu, ditutup rapat sehingga udara tidak masuk (hampa udara). Biarkan itu ditutup selama 4-6 hari.

BACA JUGA: Begini Cara Buat Kandang Babi Sederhana, Tapi Bebas Bau dan Lalat

Setelah itu, Anda bisa menggunakannya untuk pakan babi. Makanan hasil fermentasi ini bisa disimpan untuk makanan babi selama seminggu. Kalau lebih dari seminggu biasanya sudah ada bauh tak sedap sehingga babi tak suka lagi untuk melahapnya.

Apa keutungan dari pengolahan pakan babi dengan sistem fermenatasi ini? Pertama, ini lebih efisein dari sisi bahan bakar. Anda tak perlu memasak makanan untuk babi. Dan kedua, yang lebih penting adalah kandungan nutrisi dalam bahan makanan yang diolah dengan fermentasi akan meningkat dibandingkan dengan cara dimasak.

Cara sederhana membuat EM4

Selain bisa dibeli di toko-toko pertanian, cairan EM4 bisa dibuat dari bahan-bahan yang sudah tersedia di sekitar kita. Bahan-bahan baku yang perlu Anda siapkan adalah buah pepaya matang 5 kg, kecap manis 3 botol kecil, gula merah ¼ kg,  dan air 5 liter.

Siapkan juga bahan-bahan pendukung seperti blender (kalau ada),  jerigen hitam ukuran 10-12 liter, ember, dan saringan.

Kupaslah pepaya matang tadi, lalu ambil daging buahnya, dibelender dan dicampur air secukupnya (seperti buat jus pepaya). Campurkan juga jus pepaya tadi dengan gula merah. Lalu, disaring. Ambil hasil saringannya. Hasil saringannya itu kemudian dicampur dengan kecap dan diaduk merata.

Setelah itu, masukan ke dalam jerigen dan ditutup rapat. Simpanlah di tempat yang gelap selama tujuh hari.  Setiap pagi diaduk-aduk dengan cara membalikan jerigen secara pelan-pelan. Setelah tujuh hari, bisa digunkan sebagai cairan EM4.

PDB/Floresa

spot_img

Artikel Terkini