Kandang Babi Sederhana Baik Jika Dilengkapi Juga Dengan “Kolam Renang”

Floresa.co – Melanjutkan artikel sebelumnya tentang cara sederhana membuat kandang babi yang bebas bau dan lalat, kali ini, Floresa.co, coba mengupas soal apa yang sebaiknya juga ada dalam kandang, yaitu “kolam renang” untuk babi.

Tapi sebelum Anda membaca artikel ini, ada baiknya tengok dulu artikel kami sebelumnya, “Begini Cara Buat Kandang Babi Sederhana, Tapi Bebas Bau dan Lalat”.

Kalau sudah, mari kita lanjutkan. “Kolam renang”, memang kedengarannya mewah sekali. Apalagi, bila itu untuk babi.

Tapi, sesungguhnya tidak. Yang kami maksud dengan istilah itu adalah sedikit ruang yang khusus Anda sediakan di salah satu pojok kandang, di mana babi bisa bermain-main dengan air.

Tentu Anda tidak boleh membuatnya di area yang digali dan diisi dengan jerami atau material pertanian lainnya, seperti yang sudah diulas pada artikel sebelumnya.

Besar kecilnya ukuran “kolam renang” ini tergantung seberapa banyak jumlah babi yang Anda pelihara dalam satu kandang. Makin banyak, tentu saja makin luas, begitupun sebaliknya. Kurang lebih penampakannya seperti pada gambar di bawah ini:

babi 1

Perhatikan pula gambar di bahwa ini. Di bagian kiri perempuan yang sedang memantau babinya, terlihat ada dua babi yang sedang barmain di dalam kolam.

babi 3

Lho, kok kolam renangnya berlumpur? Mungkin itu pertanyaan di benak Anda melihat kedua gambar di atas. Babi memang membutuhkan lumpur. “Berenang” di lumpur merupakan cara efektif binatang ini untuk mendinginkan suhu tubuhnya. Mandi lumpur juga sekaligus untuk mencegah munculnya kutu pada kulit, layaknya sampo untuk kepala manusia.

Oh ya, Anda juga perlu rutin menambahkan dan membuang air di dalam kolam lumpur ini. Pergantian air biasanya dilakukan pada pagi hari, siang atau sore hari.

Bagaimana mereka minum air?

Babi juga butuh air. Tapi apakah cukup dari air yang disertakan bersama pakan yang kita berikan? Atau biarkan dia minum air di  kolam lumpur? Tentu, tidak. Kita harus menyediakan air yang bersih untuk mereka. Sistem seperti pada gambardibawah ini bisa menjadi pilihan.

babi 2

Wadah seperti pada gambar di atas namanya “pig nipple”. Semacam dot susu dalam bahasa ibu-ibu. Dengan cara seperti ini babi bisa mendapatkan air minum yang bersih.  Untuk mengalirkan air, Anda perlu pipa selang. Lalu, diujungnya Anda bisa modifikasi sendiri, misalnya menyediakan bahan dari karet atau benda lain yang memungkinkan babi bisa mengisap air layaknya bayi mengisap susu dari dot. Tidak setiap saat Anda mengalirkan airnya, biasanya pada pagi dan sore hari.

Dimana mereka buang hajat?

Urusan mandi dan minum sudah. Lalu, “toilet” nya apa perlu juga dibangun di dalam kandang? Tentu saja tidak. Mereka bebas buang hajat di dalam kandang. Desain kandang seperti yang dijelaskan dalam artikel kami sebelumnya memungkikan seluruh kotoran babi ini akan mudah diserap dan hancur. Cairan mikoraboa yang disemprotkan pada permukaan kandang membuat proses penghancurkan kotoran itu berlangsung cepat.

Hanya saja Anda perlu mencegah babi membuat hajatnya terkonsetrasi pada satu temapt. Misalnya, hanya di pojok tertentu. Cara mencegahnya, begitu mereka buang hajat tidak ada salah Anda menutupinya dengan sekam atau material lain yang ada di dalam kandang. (PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek