Alasan PLN Ruteng Terkait Penyebab Pemadaman Listrik Irasional

Ruteng, Floresa.co – Alasan yang disampaikan pejabat dari Kantor Perusahan Listrik Negara (PLN) Rayon Ruteng terkait pemadaman listrik di Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang hampir terjadi tiap jam irasioanal atau tidak masuk akal, demikian kata anggota DPRD di kabupaten tersebut.

Syamsu, Direktur PLN Ruteng menyatakan, pemadaman listrik akhir-akhir ini disebabkan oleh topografi daerah Manggarai yang berbukit-bukit membuat tumbangan kayu, longsor, dan lain-lain terjadi di beberapa titik saluran listrik.

Kata Syamsu kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Senin (3/11/2014) siang, kondisi ini yang menjadi alasan terjadi pemadaman listrik.

Selain Syamsu yang memberikan alasan demikian, para utusan PLN yang hadir dalam rapat Paripurna II DPRD Manggarai tahun dinas 2014 beberapa waktu lalu juga pernah melontarkan alasan yang sama.

Anselmus Odi, anggota DPRD Manggarai mengatakan kepada Floresa, Senin sore, alasan tersebut tidak bisa diterima dan cendrung mengada-ada.

Bahkan Anselmus menantang kebenaran alasan tersebut dengan mencontohkan pemadaman listrik di kota Ruteng. Ia menuturkan, pemadaman di kota Ruteng yang tidak ada hutannya sangat tidak mendukung alasan seperti yang disampaikan pihak PLN.

“Apakah pemadaman listrik di kota Ruteng disebabkan tumbang kayu dan longsor juga? Jangan memberikan alasan yang mengada-ada, berilah alasan yang bisa diterima di masyarakat. Kasihan rakyat Manggarai,” tegas Anselmus.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai PKB Manggarai itu juga mengaku kesal dengan pihak PLN yang tidak profesional dan responsif dalam tugas layanan listrik.

Ia menuturkan, banyak warga pelanggan listrik mengeluh karena beberapa kali mereka berusaha menelepon pihak PLN untuk mendapat penjelasan atas pemadaman yang hampir terjadi tiap jam, namun para petugas PLN tidak mengangkat telpon.

“Di Ruteng saja mereka sewenang-wenang melakukan pemadaman, apalagi listrik-listrik yang ke kampung-kampung,” ungkapnya.

Senada dengan Anselmus, Marsel Ahang, anggota DPRD lainnya mempertanyakan akuntabilitas kerja PLN Ruteng. “Apakah ini dampak dari managemen pengelolahan atau sumber daya manusia pengelolanya?,” kata Marsel. (ADB/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini